Lova and Edelweiss

8:20 PM 0 Comments


Gue sangat suka konsep ceritanya yang nggak pasaran. Dimana seorang laki-laki yang biasanya ngasih ceweknya mawar, tapi dia malah ngasih bunga edelweis. Alasannya sungguh romantis, katanya bunga edelweis adalah bunga yang abadi. Jadi si cowok ingin rasa cintanya akan terus abadi. Jujur, gue sebagai remaja yang menyukai tipe cowok romantis dibuat cukup klepek-klepek. Oh iya masih banyak lagi kejutan di film ini yang nggak bisa gue sebutin satu-satu.

Namun sayangnya akting pemainnya nggak begitu maksimal. Banyak pemeran yang aktingnya gak bagus-bagus amat sengaja di taro di film ini. Ada juga yang aktingnya lumayan, tapi ada di beberapa scene aktingnya kaku abis. Anehnya sutradaranya malah oke-oke aja nggak nge-take ulang. Banyak juga pemain-pemain yang nggak penting-penting banget tapi sengaja di masukin di sini.

Alurnya yang maju mundur sempat membuat gue semakin penasaran sama ceritanya. Meskipun gue sudah bisa menebak ending di durasi ke 40 menit. Tapi film ini menyajikannya dengan caranya sendiri. Namun sayang, endingnya begitu lebay buat gue. Padahal menurut gue, penyelesaian konfliknya udah cukup bagus.

Banyak banget scene yang lebay abis. Mana ada pembunuh yang jalannya super lelet. Wajar aja si calon korban lari ke sana kemari layaknya ayam yang ketakutan mau di sembellih. Ada pula juga di saat gue sudah jatuh ke dalam alurnya, eh nongollah orang yang sudah meninggal (kaya arwah gitu) sambil ngobrol dan emosi-emosi gitu. Ya ibarat kaya suporter bola di gbk yang lagi kesel karena Indonesia kebobolan. Jujur, nggak masuk akal.

Sebenernya film ini sudah bagus dan gue sangat suka konsep ceritanya. Andai saja pemain yang terjun adalah pemain yang lebih berkualitas (dan ga lebay) mungkin film ini akan jauh lebih bagus. Selamat gue kasih skor 7.5

Rate 7.5/10

0 comments: