Review Film Chappie 2015

8:47 PM 0 Comments



Sinopsis 
Untuk mengurangi jumlah kriminalitas di Afrika Selatan dan mengurangi korban polisi manusia, dibentuklah robot polisi. Robot polisi ini diproduksi oleh Tetravaal dan laku keras dipesan oleh pemerintah. Siapa orang dibalik kesuksesan robot polisi ini ? Dia adalah Deon, yang ternyata masih ingin menghadirkan sebuah inovasi berupa robot polisi yang memiliki perasaan. Namun idenya ditolak keras oleh manajernya, karena robot polisi yang sebelumnya sudah laku keras. Mendengar keputusan itu, Deon merasa kecewa. Hingga Deon pun nekat untuk mengambil robot Scout22 yang harusnya hari ini dihancurkan dan membuat rancangan robot 'barunya' dirumah.

Kesuksesan robot polisi milik Deon membuat rekan kerjanya (Vincent) merasa iri. Sehingga Vincent membuat robot yang dikendalikan oleh manusia. Namun ide Vincent ditolak mentah-mentah oleh sang manajer karena pemerintah lebih tertarik dengan robot polisi rancangan Deon dan robot buatan Vincent menghabiskan banyak anggaran. Sehingga Vincent semakin iri dan benci terhadap Deon.

Disisi lain, ada sekumpulan bandit yang dipaksa harus mendapatkan uang senilai 20juta dollar hanya dalam waktu 1 minggu. Jika gagal, maka markas mereka akan dihancurkan bahkan nyawa mereka pun terancam. Hingga salah satu dari bandit tersebut memiliki usul, bagaimana kalau mereka mengambil alih kendali polisi robot ? Sehingga tak perlu takut lagi untuk merampok, bahkan polisi robot dapat membantu aksi kriminal mereka.

Ditengah perjalanan pulang, Deon dijegat oleh sekumpulan bandit dan dipaksa untuk membuat robot yang nantinya akan membantu aksi perampokan mereka. Deon setuju untuk merakit robot Scout22 dengan program Al yang baru. Robot itu sukses, hanya saja baterai dalam tubuhnya hanya bertahan 7 hari sehingga masa hidup robot tersebut hanyalah 7 hari. Robot tersebut diberi nama Chappie (plesetan dari happy).

Review Ala Shanis
Kalau denger-denger dari bisik-bisik tetangga, film ini dianggap tidak kreatif. Ya dari desain robot Chappie nya mirip robocop lah, robot yang di rumah mirip Wall E lah, macem macem deh. Tapi menurut gue sebagai penonton ga masalah ah. Untuk yang mirip robocop sih ga terlalu, kalo yang Wall E emang mirip sih. Tapi bukan membuat gue ilfeel sama film ini. Malah membuat gue bernostalgia sama film Wall E.

Gue jatuh cinta dengan cerita yang dibawakan. Konfliknya sederhana, tapi saling berhubungan satu sama lain. Jadi pingin cepet cepet ngabisin film ini hihi

Terus ada yang bilang juga dibagian akhir itu penuh kontroversi (awas spoiler). Menurut film ini, ruh bisa ditransfer ke robot, yang dapat disimpulkan bahwa ini adalah pandangan Atheis. Tapi menurut agama, setiap yang bernyawa pasti akan meninggal atau mati. Hmmm mengesampingkan kontroversi itu, gue sebagai penonton sih enjoy-enjoy aja. Toh ini cuma hiburan kan ? Jadi ga gue anggep serius *nyantai dikit lah, jangan kaya orang kurang piknik lah*

Jadi film ini recommended untuk ditonton. Ga ada adegan kisseu, ga ada adegan ++ juga. Jadi cocok banget untuk ditonton semua umur. Ceritanya menarik juga, wah cucok deh.

Score film 4.5/5

0 comments: