Kejarlah Jodoh Kau Ku Tangkap (2011)

1:18 AM 0 Comments

Sinopsis
Asep terlihat pasrah dan nelangsa, karena hari itu, keluarganya melamar seorang gadis di desanya yang tidak ia sukai. Di hari yang sama, Desa Endah Pisan, yang tenang, damai tiba-tiba dikejutkan dengan kehadiran beberapa model foto dari Jakarta dan crew fotografernya yang akan mengambil lokasi pemotretan di desa tempat Asep tinggal. Disinilah, Asep jatuh cinta pada pandangan pertama, ketika melihat Farah yang berparas cantik berdiri di dalam sunroof mobil

Para warga marah dan hendak menghajar rombongan fotografer karena dianggap menodai tempat keramat dengan model-modelnya yang berpakaian minim namun Asep berhasil menyelamatkan Farah dan kawan-kawannya dari para warga

Saat Farah harus kembali ke Jakarta, Asep selalu terbayang wajah Farah, hingga akhirnya Asep mengutarakan niatnya untuk menyusul Farah ke kota. Ibunya takmengijinkan namun Asep nekad pergi ke Jakarta untuk mencari Farah

 Quotes
mentang-mentang gua orang kecil, lu pada main sogok-sogokkan. Gak bisa !
Itu namanya bukan jodoh dari Allah, tapi jodoh dari emak
Islam itu bukan agama teroris, islam itu agama cinta damai
Masjid itu seharusnya dibuka, agar para musafir bisa beristirahat
Segala sesuatu yang nggak pada tempatnya itu bakalan aneh !
Gak ada yang gak mungkin kalo kita mau berusaha
Memang tidak selamanya hidup itu adalah menyenangkan, tapi hidup itu adalah perjalanan

Review
Sebenernya gue tau kalo film ini ga bagus, tapi tetep aja guenya batu buat nonton ini film. Ya, kalo bukan kita yang nonton film Indonesia, siapa lagi ?

Percaya gak percaya gue sudah bisa menebak alur ceritanya pas film ini baru berjalan sekitar 1 menit 40 detik. Jangan salahkan bunda mengandung, salahkan si pembuat skenario, kenapa dia bisa begitu dangkalnya membuat cerita.Alur yang dibawakan membuat gue mati gaya alias bosen. Jalan cerita yang itu-itu aja soalnya. Bisa gue tebak dengan mudah, tak ada tantangan.

Tadinya gue berharap akting Pretty Asmara bisa menghibur gue, tapi what the hell is goin' on ? Perannya hanya sedikit membantu dari kenyataan yang ada. Terhibur sih terhibur, tapi scene yang ada Pretty Asmaranya itu sangat sedikit. Mungkin cuma sekitar 1 menitan lah. Tapi kenapa di poster film ini ada dia dengan size yang cukup besar ? Oh, gue ngerti mungkin cuma jadi pemancing supaya orang-orang tertarik buat nonton film ini.

Donita yang gue harapkan aktingnya bagus kaya difilm pupus pun kini hanya tinggal harapan. Aktingnya kini terasa biasa, nothing spesial. Gatau dia nya yang gagal, atau si astrada (asisten sutradara) yang gagal mengeksplore bakatnya. Yang jelas di film ini, aktingnya kurang.

Beruntunglah, disini akting Andika Pratama cukup membuat gue klepek-klepek. Baik dari keluguannya, ah pokoknya semuanya. Gue gatau apa karena dia orang sunda beneran atau apa, dia bener-bener fasih logat sunda-nya. Tapi ada pas di scene bilang I Love You, Andika Pratama itu super lebay aktingnya. Gue pun jadi illfeel sendiri. Gatau dia yang aktingnya lebay jaya, atau tuntutan skenario.

Jangan lupa, akting Lidya Kandaou sungguh mempesona. Mungkin udah senior kali ya. Bravo sekali buat beliau. Tak perlu diragukan. Peran yang dibawakan sangat dapet. Belom lagi logat-logat sundanya yang menurut gue cukup fasih. Figur dia sebagai ibu di film ini dapet banget ! Bravo *tepuk tangan*

Scene favorit gue adalah saat si Andika Pratama udah sampe dijakarta. Film ini bisa dengan baik menyampaikan isi serta watak dari orang Jakarta yang sangat kontras dengan orang-orang dipedesaan. Gue aja yang tinggalnya di jakarta-nyerempet-dikit (baca : Bekasi) mendapatkan ilham setelah nonton scene ini.

Namun sayang, pengemasan endingnya tak seindah yang ada dipikiran gue. Begitu singkat, begitu penuh tanya. Padahal masih ada tokoh-tokoh diluar sana yang nasibnya masih gue pertanyakan. Tapi anehnya film ini dengan seenak udel mengakhirinya.

At least, film ini masih layak untuk kalian tonton. Tapi buat kalian yang udah teramat sering nonton film Indonesia bakalan bisa nebak ceritanya kaya gimana. Tapi yaudahlah, tonton aja. Kalo bukan kita yang nonton film Indonesia, siapa lagi ?

Score

0 comments: